Rabu, 30 Juni 2010

.MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI AKHIR ZAMAN



Sebagaimana diriwayatkan dari Abdurrahman bin ‘Auf dari uminya yang bernama Syaffaa radiallahu 'anhumma dan terdengar tangisan pertama kali yang gemuruh suara dari langit mengucap kepada bayi tersebut semoga Rahmat Allah atas dirimu dan aku menyaksikan cahaya terang menderang dihadapan bayi tersebut, yang menerangi Timur dan Barat sehingga aku dapat melihat gedung-gedung orang  Rum, lalu aku balut ia dalam pakaiannya dan aku tidurkan, namun tiba-tiba kegelapan dan ketakutan meliputi diriku, dari kananku sehingga aku menggigil dan kudengar suara bertanya : "kemana ia akan kau bawa pergi ?" aku menjawab ke Barat, lalu suara lainnya pun bergemuruh dan hatiku tiba-tiba merasa sejenak tenang, lalu tiba-tiba hatiku kembali bergonjang ada teriakan dari sebelah kiriku sehingga tubuhku menggigil, lalu kudengar suara bertanya : “kemana akan kau bawa pergi ?” lalu kujawab ke Timur, Demi Allah perasaan ini melekat dihatiku sampai kuketahui bahwa ia adalah utusan Allah.



          Kemudian setelah sempurna kelahiran sesuai dengan Allah Jalla Wa 'Alaa sehingga cahaya yang terang itu bertebaran di tubuhnya dan di pori-porinya bagaikan bintang-bintang yang menyala, maka berlombalah para inang pengasuh ingin mengasuh Rasulullah SAW, di dalam satu riwayat banyak inang pengasuh yang terlebih dahulu datang tetapi tidak di ijinkan untuk menyusui Nabi Rasulullah SAW. Aneh sungguh aneh tapi nyata Halimatu sa’diyah yang sangat fakir dan memiliki keledai yang sangat kurus datang terakhir kali, ternyata  zat kuasa Allah Jalla Wa 'Alaa memilihnya sehingga paling utama mendidik dan mengasuh insah tercinta ini, dikala ia menggendongnya maka tatkala matanya  memandangnya terpancarlah cahaya illahi sehingga Halimatu Sa’diyah tercurah keriangan dan kegembiraan yang besar dari Tuhannya, suka cita hatinya sehingga seluruh lubuk hatinya tercurah kasih dan sayang kepada bayi tersebut seperti halnya ibu dan anaknya dan besarlah keinginannya untuk menyusuinya dan ia memohon kepada ibundanya yang mulia agar menyerahkan kepadanya tugas menyusukan, mengasuh dan mendidiknya maka luluslah permohonan itu setelah meluluskan ketulusan hati.

          Keledai tua dan kurus itu bagaikan tak berdaya upaya tiba-tiba keledai itu bangun dan bergerak menuju Halimatu Sa’diyah bagaikan keledai muda yang baru lahir, seakan-akan tenaga yang baru berada pada keledai tersebut, di letakannya bayi di atas keledai bersama Halimatu Sa’diyah maka larilah keledai tersebut  bagai onta yang kuat dan perkasa yang mengalahkan semua semua peminang-peminang yang telah mendahuluinya, perjalanan sebulan ditempuh hanya dalam 2 hari.

          Sampai pada suatu hari ketika sedang menggembala domba Halimatu Sa’diyah yang kurus dan hanya dua ekor dalam sebulan berubah menjadi seribu ekor domba yang gemuk dan sehat, dan akhirnya Halimatu Sa’diyah menjadi saudagar besar atas kehendah Allah Jalla Wa 'Alaa. Pada umur 3 tahun - 7 tahun datang kepadanya beberapa malaikat memberikan penghormatan dan ta’dzim kepada manusia yang paling terhormat dan membaringkannya lalu membelah dadanya dan menambahkan rahasia ilmu dan hikmah dan menambahkan kesucian-kesuciannya atas perintah Allah Jalla Wa 'Alaa , sehingga Halimatu Sa’diyah pun mendengar hal itu, ia pun gelisah dan khawatir bencana yang menimpa putranya serta mengembalikannya kepada ibundanya walaupun terasa berat dan berlinang air mata namun karena kegelisahan hatinya yang menyampaikan putranya kepada ibunda Aminah, begitulah kabar gembira atas kelahiran sang Nabi untuk orang-orang yang terpilih menjaganya.



Dalam syair Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi :



Alam bersinar bersuka ria atas hadirnya insan mulia, Keriangan gembira meliputi penghuninya bagaikan suara sambung menyambung tiada henti karena tahu kehadirannya  



Bergembiralah wahai pengikut Qur’an bagai burung berkicau tiada henti karena tahu kehadirannya , kegembiraan itu mengungguli semua kegembiraan dan tiada bandingnya



Alam tersenyum bagai kami tersenyum atas kehadirannya  ,beruntung terus menerus tiada hentinya

Tak ada satu pun mahkluk yang suram atas kehadirannya, sehingga pecutan malaikat menyambar iblis ingin mengetahuinya



Seorang kafir gembira atas kehadirannya pemuka makkah Abu Lahab namanya

Sehingga Tuhan meringankan siksanya karena gembira atas kelahiran Nabinya



Lihatlah dan lihatlah si kafir tertolong karena gembira atas kelahirannya

Sungguh merugi dan merugi bila si mu’min tidak mau mencintainya



Bagai buah jaqum yang tak lezat dan tidak menyehatkannya

Bila si mu’min tak perduli atas kelahirannya



Semoga salam meliputi selalu Rasul Yang Mulia dari Allah Tuhan Yang Maha Esa ,serta salam dari umatnya tiada henti silih berganti untuk penghulunya selagi angin pagi menghembus untuk Nabinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar